Jumat, 13 Maret 2020

Ingredients

1.Jeruk nipis

Asal Usul Jeruk Nipis dan Morfologinya






A. Asal Usul


Tanaman jeruk merupakan tanaman buah tahunan yang berasal dari Asia. sejak ratusan tahun yang lalu jeruk sudah tumbuh di Indonesia baik secara alami maupun dibudidayakan. Jeruk nipis selalu tersedia disepanjang tahun kualitas jeruk nipis dapat diketahui dari warna, kejernihan, dan tekstur kulit bukan dari ukuran buahnya. Tekstur kulit perlu diperhatikan semakin tipis kulitnya semakin banyak airnya. Jeruk nipis berukuran kecil dan sedang biasanya memiliki kulit lebih tipis dari pada berukuran besar. Jeruk nipis memiliki nama ilmiah Citrus aurantifolia. Jeruk nipis atau Limau nipis adalah tumbuhan perdu yang menghasilkan buah dengan nama yang sama. Tumbuhan ini dimanfaatkan buahnya, yang biasanya bulat seperti bola berwarna hijau atau kuning, memiliki diameter 3,5 – 5 cm, umumnya mengandung daging buah masam. Selain di Indonesia jeruk nipis juga dikenal di Negara belahan dunia lain seperti Amerika maupun di Eropa.



Asal usul dan penyebaran jeruk nipis berasal dari Asia Tenggara. Jeruk nipis Memiliki nama daerah yang berbeda- beda kalau di Sumatera à Aceh: Kelangsa, Sumatra Barat: Limau kapeh. Jawa à Sunda: Jeruk nipis, jawa: jeruk Pecel, Madura: jeruk durga. Nusa Tenggara à Jeruk alit, Kaputungan, Bali: Lemo, Bima: Dongaceta, Flores: Mudutelong, Sawu: Jeru, Salor: Mudakeneo, Roti: Delomaki. Kalimantan à Lemau nipis, Sulawesi à Lemau ape, Bugis: Lemo Kapasa, Makasar: lemo kadasa. Maluku à Buru: Puhat em nepi, Ahusi hinsi, Seram: aupsifis, inta, lemonepis, ausinepis, Ambon: Usinepesa, Halmahera: Wanabeuda. Dinegara lain Citrus Aurantifolia juga memiliki nama Negara sendiri contohnya di Malaysia disebut Limau asam, sedangkan di Eropa dan Amerika: Lime, Sour lime, ataupun Common lime (Dalimarta, S. 2007).




2. Klasifikasi



Citrus aurantifolia dikenal dengan nama jeruk nipis. Klasifikasi tanaman ini adalah sebagai berikut :


Kingdom : Plantae


Divisio : Spermatophyta


Subdivisio : Angiospermae


Klas : Dicotyledonae


Bangsa : Rutales


Famili : Rutaceae


Genus : Citrus


Species : Citrus aurantifolia (Cristm.) Swingle




C. Morfologi




Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) termasuk salah satu jenis Citrus Geruk. Jeruk nipis termasuk jenis tumbuhan perdu yang banyak memiliki dahan dan ranting. Tingginya sekitar 0,5-3,5 m. Batang pohonnya berkayu ulet, berduri, dan keras. Sedang permukaan kulit luarnya berwarna tua dan kusam. Daunnya majemuk, berbentuk ellips dengan pangkal membulat, ujung tumpul, dan tepi beringgit. Panjang daunyya mencapai 2,5-9 cm dan lebarnya 2-5 cm. Sedangkan tulang daunnya menyirip dengan tangkai bersayap, hijau dan lebar 5-25 mm. Bunganya berukuran majemuk/tunggal yang tumbuh di ketiak daun atau di ujung batang dengan diameter 1,5-2,5 cm. kelopak bungan berbentuk seperti mangkok berbagi 4-5 dengan diameter 0,4-0,7 cm berwama putih kekuningan dan tangkai putik silindris putih kekuningan. Daun mahkota berjumlah 4-5, berbentuk bulat telur atau lanset dengan panjang 0,7-1,25 cm dan lebar 0,25-0,5 cm berwarna putih Tanaman jeruk nipis pada umur 2,5 tahun sudah mulai berbuah. Buahnya berbentuk bulat sebesar bola pingpong dengan diameter 3,5-5 cm berwarna (kulit luar) hijau atau kekuning-kuningan. Tanaman jeruk nipis mempunyai akar tunggang. Buah jeruk nipis yang sudah tua rasanya asam. Tanaman jeruk umumnya menyukai tempat-tempat yang dapat memperoleh sinar matahari langsung (CCRC, 2009)





http://jasaforbisnis.blogspot.com/2018/03/asal-usul-jeruk-nipis-dan-morfologinya.html




Kandungan nutrisi dari jeruk nipis





Sebelum membahas manfaat jeruk nipis, Anda perlu tahu lebih dahulu kandungan nutrisinya. Berdasarkan Data Kemenkes RI, dalam 100 gram jeruk nipis mengandung berbagai jenis nutrisi, meliputi:


Makronutrien
Energi (Energi): 44 kalori
Protein (Protein): 0,5 gram
Lemak (Lemak): 0,2 gram
Karbohidrat (CHO): 10,0 gram
Serat (Serat): 0,4 gram
Abu (ASH): 0,4 gram


Mineral
Kalsium (Ca) : 18 miligram
Fosfor (P) : 22 miligram
Besi (Fe) : 0.2 miligram
Natrium (Na) : 3 miligram
Kalium (K) : 108.9 miligram
Tembaga (Cu) : 0.06 miligram
Seng (Zn) : 0.1 miligram



Vitamin dan antioksidan
Beta-Karoten (Carotenes) : 23 mikrogram
Karoten Total (Re) : 4 mikrogram Thiamin (Vit. B1) : 0.01 mikrogram
Riboflavin (Vit. B2) : 0.03 mikrogram
Niasin (Niacin) : 0.2 mikrogram
Vitamin C (Vit. C) : 20 mikrogram
Berbagai manfaat jeruk nipis bagi tubuh




2.MADU



History Inggredients

Madu adalah cairan yang menyerupai sirup, madu lebih kental dan berasa manis, dihasilkan oleh lebah dan serangga lainnya dari nektar bunga.Jika Tawon madu sudah berada dalam sarang nektar dikeluarkan dari kantung madu yang terdapat pada abdomen dan dikunyah dikerjakan bersama tawon lain, jika nektar sudah halus ditempatkan pada sel, jika sel sudah penuh akan ditutup dan terjadi fermentasi.


Madu sudah digunakan manusia sejak berabad-abad yang lalu. Pada zaman Mesir kuno, madu sudah menjadi barang kebutuhan rumah tangga sehari-hari. Bahkan pada masa itu, masyarakat Mesir menghargai madu dengan harga yang tinggi sekali kali menyamai harga mata uang yang langka. Dalam upacara adat mereka juga menggunakan madu untuk memberi makan kepada binatang yang akan dipersembahkan kepada dewa-dewa. Bahkan sebelum itu manusia sudah menggunakan madu sejak puluhan abad sebelum Mesir, hal ini terbukti karena di gua Afrika dan Spanyol ada gambar manusia mengumpulkan madu sementara itu ada gambar lebah mengitari di atas mereka.



Nutrion content


Madu adalah campuran dari gula dan senyawa lainnya. Sehubungan dengan karbohidrat, madu terutama fruktosa (sekitar 38,5%) dan glukosa (sekitar 31,0%), sehingga mirip dengan sirup gula sintetis diproduksi terbalik, yang sekitar 48% fruktosa, glukosa 47%, dan sukrosa 5%. Karbohidrat madu yang tersisa termasuk maltosa, sukrosa, dan karbohidrat kompleks lainnya. Seperti semua pemanis bergizi yang lain, madu sebagian besar mengandung gula dan hanya mengandung sedikit jumlah vitamin atau mineral. Madu juga mengandung sejumlah kecil dari beberapa senyawa dianggap berfungsi sebagai antioksidan, termasuk chrysin, pinobanksin, vitamin C, katalase, dan pinocembrin. Komposisi spesifik dari sejumlah madu tergantung pada bunga yang tersedia untuk lebah yang

Analisis madu secara umum

Fruktosa: 38.2%
Glukosa: 31.3%
Maltosa: 7.1%:
Sukrosa 1.3%
Air: 17.2%
Gula paling tinggi: 1.5%
Abu (analisis kimia):0.2%
Lain-lain: 3.2%


Kekentalan madu adalah sekitar 1,36 kilogram per liter. Atau sama dengan 36% lebih kental daripada air).


Function of ingredients


Dengan adanya rasa madu yang kini telah beraneka macam dan memiliki rasa khas yang berbeda, para juru masak atau ahli tata boga mulai menyadari bahwa madu bisa digunakan sebagai salah satu resep makanan atau pelezat masakan yang bisa memberikan rasa khas yang lebih cepat atau lebih meluka. Madu juga sangat beanfaat bagi kesehatan.




Characteristik Of Inggredients


- Berwarna coklat keemasan.

- Tenggelam dan mengendap dibagian dasar gelas, jika diisi dalam gelas berisi udara

- Memiliki aroma yang khas






3.KEJU

Keju adalah sebuah makanan yang dihasilkan dengan memisahkan zat-zat padat dalam susu melalui proses pengentalan atau koagulasi. Proses pengentalan ini dilakukan dengan bantuan bakteri atau enzim tertentu yang disebut rennet. Hasil dari proses tersebut nantinya akan dikeringkan, diproses, dan diawetkan dengan berbagai macam cara. Dari sebuah susu dapat diproduksi berbagai variasi produk keju.Produk-produk keju bervariasi ditentukan dari tipe susu, metode pengentalan, temperatur, metode pemotongan, pengeringan, pemanasan, juga proses pematangan keju dan pengawetan.Umumnya, hewan yang dijadikan sumber air susu adalah sapi. Air susu unta, kambing, domba, kuda, atau kerbau digunakan pada beberapa tipe keju lokal.


Makanan ini dikenal di seluruh dunia, namun diduga pertama kali dikenal di daerah sekitar Timur Tengah. Meskipun tidak dapat dipastikan kapan keju pertama kali ditemukan, menurut legenda keju pertama kali ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang pengembara dari Arab.


Keju memiliki hampir semua kandungan nutrisi pada susu, seperti protein, vitamin, mineral, kalsium, dan fosfor namun juga lemak dan kolesterol yang dapat menyebabkan masalah kesehatan apabila dikonsumsi secara berlebihan. Besaran kandungan lemak dalam keju tergantung pada jenis susu yang digunakan. Keju yang dibuat dengan susu murni atau yang sudah ditambah dengan krim memiliki kandungan lemak, kolesterol dan kalori yang tinggi. Keju sangat bermanfaat karena kaya akan protein, terutama bagi anak kecil karena mereka membutuhkan protein yang lebih banyak dibandingkan orang dewasa.


· SEJARAH


Keju sudah diproduksi sejak zaman prasejarah walaupun tidak ada bukti pasti kapan pembuatan keju pertama kali dilakukan.Masyarakat prasejarah mulai meninggalkan gaya hidup nomaden dan beralih menjadi beternak kambing, domba maupun sapi.Karena kebersihan yang kurang, terkena sinar matahari secara langsung atau terkena panas dari api maka susu dalam bejana tersebut menjadi asam dan kental.Setelah dicoba ternyata susu tersebut masih dapat dimakan, dan itulah pertama kalinya manusia menemukan keju krim asam (sour cream cheese).


Keju krim manis (sweet cream cheese) juga ditemukan secara kebetulan.Sebuah legenda yang menceritakan bahwa beberapa pemburu yang membunuh seekor anak sapi, kemudian membuka perutnya dan menemukan sesuatu berwarna putih yang memiliki rasa yang enak. Adanya enzim rennet di dalam perut sapi menyebabkan susunya menjadi kental, sehingga menjadi apa yang kita sebut keju saat ini. Cerita lainnya mengatakan bahwa keju ditemukan pertama kali di Timur Tengah oleh seorang pengembara dari Arab.Pengembara tersebut melakukan perjalanan di padang gurun mengendarai kuda dengan membawa susu di pelananya. Setelah beberapa lama, susu tersebut telah berubah menjadi air yang pucat dan gumpalan-gumpalan putih. Karena pelana penyimpan susu terbuat dari perut binatang (sapi, kambing ataupun domba) yang mengandung rennet, maka kombinasi dari rennet, cuaca yang panas dan guncangan-guncangan ketika mengendarai kuda telah mengubah susu menjadi keju,dan setelah itu orang-orang mulai menggunakan enzim dari perut binatang untuk membuat keju.


Yunani dan Romawi kuno


Mitologi Yunani Kunomenyebutkan Aristaeus sebagai penemu keju. Odyssey tulisan Homer (800 SM) mengatakan bahwa Cyclops membuat keju dengan menggunakan dan menyimpan susu domba dan kambing. Keju dari susu kambing merupakan komoditas yang penting di Yunani, dan mereka percaya bahwa keju dapat membuat perwira lebih kuat dan sebagai perangsang nafsu birahi.Hippocrates menggunakan keju untuk mengatasi peradangan, dan keju juga merupakan persembahan bagi dewa-dewa.


Kebudayaan Romawi adalah yang kemudian mengembangkan berbagai jenis keju yang kita ketahui sekarang. Bangsa Romawi dikenal sebagai bangsa pertama yang melakukan proses pematangan dan penyimpanan keju. Mereka mengerti dampak teknik pematangan yang berbeda terhadap rasa dan karakter keju tertentu. Bangsa Romawi membawa keju dan seni pembuatannya ketika mereka menaklukkan Gaul, yang kita ketahui sekarang sebagai Perancis dan Inggris, yang disambut dengan sangat baik. Rumah-rumah besar pada zaman Romawi memiliki dapur keju yang terpisah yang disebut caseale dan suatu area khusus dimana keju bisa dimatangkan.Pliny pada tahun 77 M menulis buku Historia Naturalis yang menyebutkan tentang Cantal yaitu keju dari susu sapi yang dinamakan berdasarkan Pegunungan Cantal di Auvergne. Keju ini dibuat dengan cara memasukkan dadih ke dalam formage yaitu sebuah silinder kayu. Ini kemungkinan merupakan asal mula dari kata keju dalam bahasa Perancis dan bahasa Italia, fromage dan formaggio.


Eropa zaman pertengahan


Kekaisaran Romawi menyebarkan teknik pembuatan keju yang seragam di Eropa, serta memperkenalkan pembuatan keju ke daerah yang belum mengetahuinya. Kejatuhan Kekaisaran Romawi menjadikan variasi pembuatan keju di Eropa semakin banyak, dengan daerah-daerah tertentu mengembangkan teknik pembuatan keju yang berbeda-beda.


Namun, kemajuan seni pembuatan keju mulai menurun beberapa abad setelah kejatuhan Roma.Banyak keju yang dikenal pada masa kini pertama kali didokumentasikan pada zaman Pertengahan atau setelahnya, misalnya keju Cheddar pada 1500 M, keju Parmesanpada 1597, keju Goudapada 1697, dan keju Camembert pada 1791.


Pada masa pemerintahan Charles Agung, para biarawan dan biarawati memegang peranan penting dalam produksi keju dan variasinya. Banyak resep yang ditulis oleh para biarawan walaupun tidak dapat dipastikan apakah resep tersebut ditulis sendiri atau disalin dari penduduk lokal. Karena pekerjaan para biarawan dan biarawati, maka orang-orang tidak perlu kelaparan di musim dingin ketika susu sulit didapat.


Keju pada zaman modern


Pada abad ke 19, Ferdinand Cohn menjadi orang pertama yang menemukan bahwa proses pematangan keju diarahkan oleh mikroorganisme. Setelah itu, semakin banyak pula riset yang dilakukan berhubungan dengan keju dan proses pembuatannya. Dengan berkembangnya pengetahuan tentang keju baik dari segi biologis maupun kimiawi, proses pembuatan keju pun menjadi umum di masyarakat.Hasilnya, perusahaan-perusahaan kecil maupun peternakan-peternakan berlomba-lomba memproduksi keju mereka sendiri.


Pabrik pertama yang memproduksi keju dibuka pada tahun 1815 di Swiss, tetapi di Amerika Serikatlah produksi keju skala besar pertama kali sukses. Saat ini, diperkirakan ada lebih dari 400 jenis keju di dunia.Pada masa Perang Dunia II, keju buatan pabrik semakin populer, mengalahkan keju yang dibuat secara tradisional.Sejak saat itu, pabrik-pabrik telah menjadi sumber penghasil keju terbesar di Amerika dan Eropa.


Kandungan Gizi


Jumlah Per 100 g

Kalori (kcal) 402

Jumlah Lemak 33 g

Lemak jenuh 21 g

Lemak tak jenuh ganda 0,9 g

Lemak tak jenuh tunggal 9 g

Kolesterol 105 mg

Natrium 621 mg

Kalium 98 mg

Jumlah Karbohidrat 1,3 g

Serat pangan 0 g

Gula 0,5 g

Protein 25 g




Vitamin A
1.002 IU
Vitamin C
0 mg

Kalsium
721 mg
Zat besi
0,7 mg

Vitamin D
24 IU
Vitamin B6
0,1 mg

Vitamin B12
0,8 µg
Magnesium
28 mg


· Manfaat Keju Bagi Kesehatan


Asalkan tidak dikonsumsi secara berlebihan dan cukup memenuhi kebutuhan nutrisi setiap harinya, kandungan yang ada di dalam keju dapat memberikan Anda ragam manfaat. Berikut ini adalah beberapa manfaat keju bagi kesehatan yang perlu Anda ketahui.
Manfaat keju untuk ibu hamil dan menyusui


Keju mengandung nutrisi seperti kalsium, protein, magnesium, fosfor, dan B12 yang dibutuhkan ibu dan bayi. Karena ibu adalah sumber nutrisi bagi bayi, jadi selama masa kehamilan dan menyusui, Anda boleh mengonsumsi keju agar membantu dalam pemberian nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi Anda. Terlebih lagi pada wanita hamil, dalam sehari setidaknya dibutuhkan 300 kalori untuk pembentukan bayi pada trimester kedua.
Cobalah untuk mengkombinasikan keju dengan makanan sehat lainnya seperti brokoli, buah, sup, atau roti. Dan selalu pilih keju yang menggunakan susu yang sudah melalui proses pasteurisasi atau sudah disterilkan, hindari keju yang menggunakan susu mentah






Reference : https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/8-manfaat-air-jeruk-nipis-bagi-kesehatan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PRK Final Examination