A Little Story About CuLinaryArt
Selasa, 01 Desember 2020
Minggu, 29 Maret 2020
Minggu, 15 Maret 2020
Assignment
AERATION ( AERASI ) PASTRY
Aerasi
( aerasi ) adalah mengisi udara ke dalam adonan kue . Proses ini merupakan
tulang punggung dari seluruh proses pembuatan kue . Aerasi merupakan pembukaan
struktur crumb ( tekstur cake ) . Jenis-jenis aerasi
1
. Contoh Panary : ragi / yeast
2
. Kimia (agen leavening kimia) contoh: baking powder , baking soda .
3
. Fisik ( fisik atau mekanik )
4
. Laminasi ( mantel , dilipat)
5
. Kombinasi ( dua dari atas)
1
. Areasi kimia
Terjadi
oleh gas CO2 disebabkan oleh interaksi alkali dan asam sebagai panas dan lembab
. Zat ini disebut dengan baking powder .
·
Gas untuk memenuhi sel udara yang ada pada struktur protein . Gas ini
memperluas karena panas dari oven .
·
Pembangunan yang menyebabkan peningkatan volume .
·
Pengembangan volume dapat dianggap sebagai pembekuan ( koagulasi ) protein .
2
. Areasi fisik atau kimia
·
Air ditangkap / dimasukkan ke dalam adonan dengan gemetar bahan secara manual
atau dengan mesin / mixer .
·
Bahan yang dapat lemak dan gula atau gula dan telur kocok .
3
. Aerasi dalam kombinasi
Adalah
pengaturan keseimbangan formula .
·
Bila telur atau lemak dikurangi dan diganti dengan cairan seperti air / susu ,
kemudian tambahkan baking powder .
·
Baking powder ditambahkan untuk mengkompensasi hilangnya aerasi fisik / mekanik
.
Baik
aerasi :
1
. Volume hasil yang lebih baik
2
. Keseragaman struktur sel terbentuk
3
. Crumb lebih lunak / lembut
4
. Peningkatan kecerahan pada crumb
5
. Pelunakan struktur
6
. Penambahan kelezatan
7
. Perlawanan dari dinding sel
Pengembangan
cake dalam oven
1
. Gas aerasi yang dibentuk oleh fisik atau kimia , mulai mengembang ( ekspansi
) karena panas dalam oven .
2
. Dengan meningkatnya suhu, tekanan gas juga meningkat CO2 atau udara .
3
. Peningkatan tekanan udara akan meningkatkan dinding sel , sehingga produk
akan memperluas .
4
. Struktur ini terbentuk dari pembekuan ( koagulasi ) protein dalam telur dan
tepung dan pati gelatinisasi .
5
. Tekstur akhir akan tergantung pada jumlah dan distribusi sel terbentuk dalam
adonan .
Specific
gravity ( sg )
Specific
gravity digunakan untuk menentukan aerasi yang dihasilkan dari pengocokkan
baik. Specific gravity dapat dihitung dengan rumus berikut dalam volume yang
sama untuk jenis kue sg berat :
a
. Pound cake 0,75-1,0
b
. Sponge cake 0,35-0,6
c
. Chiffon cake 0.25-0.5
Karya
menempatkan adonan ke dalam loyang
a
. Olesi pan dapat diklasifikasikan oleh jenis kue :
·
Pound cake : cetakkan harus dipoles dan ditutup dengan kertas.
·
Sponge cake : cetakkan cukup ditutupi dengan kertas di bagian bawah saja, tidak
dipoles dengan lemak karena dapat mengubah bentuknya
·
Chiffon cake : untuk jenis kue panci tidak harus dipoles karena mempengaruhi
bentuk. adonan yang berat
SG
= berat air
b
. Untuk jenis tertentu nampan , dapat dipoles dengan lemak dan ditaburi tepung
.
c
. Untuk proses menempatkan adonan ke dalam panci sebanyak mungkin harus
dimasukkan juga, jika gelembung udara kecil akan terjadi di antara adonan .
Gelembung akan menyebabkan lubang di kue .
d
. Cetakkan pengisian adonan menjadi 2 /3 dari tinggi cetakan . Ketiga yang
disediakan untuk pengembangan kue .
e
. Setelah dimasukkan ke dalam cetakan , permukaan harus diratakan dengan benar
.
Istilah binatang berkulit kerang atau “shellfish”
meliputi semua binatang berkulit keras yang pada umumnya hidup di air, emiliki
tubuh yang lunak dengan kulit yang keras pada bagian luar yang berfungsi
sebagai pelindung atau di sebut kerang. Kerang adalah kuliner dan perikanan
istilah untuk invertebrata air exoskeleton - bantalan yang digunakan sebagai
makanan, termasuk berbagai jenis moluska, crustacea, dan echinodermata. Dalam
pengolahan makanan, pengertian shellfish mencakup juga binatang-binatang
bertubuh lunak lainnya, yang hidup di sela-sela batu karang ataupun pada
rongga-rongga batu karang. Binatang ini dapat keluar dari rongga karang dan
berpindah ke rongga lainnya. Shellfish banyak mengandung vitamin, yodium dan sodium
yang sangat berguna bagi tubuh untuk pertumbuhan tubuh manusia. Bagian daging
shellfish banyak mengandung zat lemak lebih rendah daripada daging hewan. Serat
danging dari shellfish lebih kasar daripada daging hewan sehingga perlu
ditambah asam sebelum dimasak, sehingga hasilnya lebih empuk. Meskipun sebagian
besar jenis kerang yang dipanen dari lingkungan air asin, namun ada beberapa
jenis hanya ditemukan di air tawar. Selain itu beberapa spesies kepiting darat
yang dimakan, misalnya Cardisoma guanhumi di Karibia. Meskipun nama kerang
bukan jenis ikan, tetapi hanya hewan yang hidup di air. Banyak varietas kerang
/ Moluska laut Familiar dinikmati sebagai sumber makanan oleh manusia mencakup
banyak spesies kerang, remis, tiram, winkles, dan kerang. Beberapa krustasea
umumnya dimakan adalah udang, lobster, udang karang, dan kepiting.
Echinodermata tidak sesering dipanen untuk makanan seperti moluska dan
krustasea.
Shellfish banyak mengandung vitamin, yodium dan
sodium yang sangat baik untuk pertumbuhan.Kandungan protein kerang hampir
sekitar 25,5 gr per 100 gr. Asam amino yang jumlahnya paling tinggi tiap 100
gramnya adalah glutamate 3474 mg, aspartat 2464 mg, lysine 1909 mg, arginin
1864 mg dan leusin 1798. Kerang juga mengandung vitamin B12 yang tinggi sekitar
98.9 mcg/100 mg. Mengandung omega-3 (396 mg /100 gr) dan omega-6 (32 mg /100
gr) yang mampu menurunkan kolesterol jahat dan sangat baik untuk kesehatan
jantung. Selain itu kerang juga kaya akan mineral terutama besi (28 mg /100 gr)
dan selenium (64 mcg/100 gr). Adapun manfaat Kerang, antara lain sebagai sumber
:
1. Protein, rotein memiliki fungsi yang penting bagi
tubuh sebagai pembentuk enzim, pembentukan sel organ dan otot, pembentuk
hormon, perbaikan sel yang rusak, pengatur metabolisme, pembentuk sistem
kekebalan tubuh dan beragam manfaat lain yang meningkatkan kesehatan.
2. Vitamin B12, vitamin B12 berfungsi untuk membantu
pencernaan makanan, menjaga kesehatan sistem syaraf dan pembentukan sel tulang.
3. Omega-3 dan Omega-6, sudah jamak kita ketahui omega
dalam biota laut sangat bermanfaat untuk perkembangan otak balita.. Maka dari
itu, memasukkan menu yang mengandung omega kepada anak akan sangat baik untuk
perkembangan itak sehingga anak menjadi lebih cerdas. Selain itu omega dalam kerang
berfungsi menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah, sehingga baik untuk
menurunkan resiko penyakit jantung.
4. Mineral Besi dan Selenium besi dapat berfungsi untuk
pembentukan komponen utama sel-sel darah merah, sehingga menurunkan resiko
darah rendah (anemia). Sedangka Seleium berfungsi sebagai antioksidan untuk
mencegah kerusakan sel dari radikal bebas penyebab penyakit jantung dan kanker.
Shellfish
dapat diklasifikasikan menjadi dua kelas, yaitu molusca dan crustacea.
1. Molusca
Molusca
adalah binatang yang hidup di perairan laut arus lemah yang pada tubuhnya
menempel sepasang kulit keras atau cangkang. Selain itu juga terdapat molusca
yang hanya mempunyai satu kulit, contohnya siput, keong, tiram, kerang. Ada
juga molusca yang tidak mempunyai kulit contohnya cumicumi dan gurita. Molusca
tidak mempunyai tulang belakang, paling banyak hidup dalam air laut, dan juga
beberapa hidup di air tawar atau perairan darat.
Molusca yang banyak dipakai di restaurant antara lain oyster atau tirarn, mussel atau remis, clam atau kijing, dan scallop.
2. Crustacea
Crustacea
adalah binatang dengan kulit yang bersegmen atau berbukubuku. Pada kakinya
terdapat sendi-sendi yang beruas-ruas. Crustacea terdiri dari bercam-macarn
jenis. Crustacea mempunyai lima pasang kaki yang berengsel, pada ujungnya
mempunyai sapit. Tubuh tertutup oleh kalsium yang merupakan hasil sekresi
sehingga kulitnya keras. Dalam usaha boga jenis crustacea yang sangat digemari
antara lain lobster (udang laut), rock lobster (udang batu), shrimp (udang),
crab (kepiting, ketam, yuyu). Termasuk udang juga udang galah dan udang windu.
Kerang membutuhkan waktu memasak yang sangat pendek dan sebaiknya tidak dimasak terlalu lama. Kerang sebaiknya berada pada suhu kamar sebelum dimasak.
Mollusca disebut pula sebagai hewan bertubuh lunak.
Mollusca terdiri dari lima kelas, yaitu ;
1.
Lamellibranchiata atau pelecypoda atau bivalvia
Hewan
berkaki pipih, cangkok berjumlah dua ( sepasang ) ada di bagian anterior dan
umbo ( bagian yang membesar/menonjol ) terdapat di bagian posterior ( punggung
). Cangkok tersusun dari zat kapur dan teriri dari tiga lapisan yaitu :
-
Periostrakum ( luar )
-
Prismatik ( tengah, tebal )
-
Nakreas ( dalam, disebut pula sebagai lapisan mutiara )
Contoh
jenis dari kelas tersebut adalah kerang-kerangan, misalnya:
Ø Mytilus viridis ( Kerang hijau )
Ø Anadara granosa ( Kerang darah )
Ø Asaphis derlorata ( Remis )
Ø Meleagrima margaritivera ( Kerang
mutiara )
Ø Tridagna gigas ( Kima )
6.Corbicula (Remis)
2.
Cephalopoda
Kaki hewan tersebut terletak di kepala ( Cephalus =
kepala, poda = kaki )
Contoh
jenis dari kelas ini adalah :
-
Loligo indica ( Cumi-cumi )
Mempunyai
kantong tinta , cangkok di dalam tubuh terbuat dari kitin. Mempunyai 8 tangan
dan 2 tentakel.
-
Sepia sp ( sotong )
Mempunyai
kantong tinta, cangkang di dalam tubuh terdiri dari kapur. Mempunyai 8 tangan
dan 2 tentakel
-
Nautilus pampilus
Tidak
memiliki kantung tinta cangkang terdapat di luar terbuat dari kapur.
-
Octopus vulgaris
Mempunyai kantong tinta , tidak memiliki cangkang. Mempunyai 8 tangan.
3.
Gastropoda
Sebagian
gastropoda mempunyai cangkok ( rumah ) dan berbentuk kerucut terpilin ( spiral
). Bentuk tubuhnya sesuai dengan bentuk cangkok. Padahal waktu larva , bentuk
tubuhnya simetri bilateral. Namun ada pula gastropoda yang tidak memiliki
cangkok, sehingga sering disebut siput telanjang ( vaginula ). Hewan ini terdapat di laut dan ada pula yang hidup di darat.
Gaster artinya perut, dan podos artinya kaki. Jadi
Gastropoda adalah hewan yang bertubuh lunak, berjalan dengan perut yang dalam
hal ini disebut kaki. Gerakan Gastropoda disebabkan oleh kontraksi-kontraksi
otot seperti gelombang, dimulai dari belakang menjalar ke depan. Pada waktu
bergerak , kaki begian depan memiliki kelenjar untuk menghasilkan lendir yang
berfungsi untuk mempermudah berjalan, sehingga jalannya meninggalkan bekas. Hewan
ini dapat bergerak secara mengagumkan, yaitu memanjat ke pohon tinggi atau
memanjat ke bagian pisau cukur tanpa teriris.
4.
Amphineura
Hewan
mollusca kelas Amphineura ini hidup di laut dekat pantai atau di pantai.
Tubuhnya bilateral simetri, dengan kaki di bagian perut ( ventral ) memanjang.
Ruang mantel dengan permukaan dorsal, tertutup oleh 8 papan berkapur, sedangkan
permukaan lateral mengandung banyak insang.
Hewan
ini bersifat hermafrodit ( berkelamin dua ), fertilisasi eksternal (pertemuan
sel telur dan sperma terjadi di luar tubuh ). Contohnya Cryptochiton sp atau kiton. Hewan ini juga mempunyai fase larva
trokoper.
5.
Scaphopoda
Dentalium vulgare adalah salah satu
contoh kelas Scaphopoda. Jika anda berjalan-jalan di pantai, hati-hati dengan
cangkang jenis Scaphopoda ini. Karena biasanya hewan ini tumbuh di batu atau
benda laut lainnya yang berbaris menyerupai taring. Dentalium vulgare hidup di laut dalam pasir atau Lumpur.
Hewan
ini juga memiliki cangkok yang berbentuk silinder yang kedua ujungnya terbuka. Panjang tubuhnya sekitar 2,5 s.d 5 cm. Dekat mulut terdapat tentakel
kontraktif bersilia, yaitu alat peraba. Fungsinya untuk
menagkap mikroflora dan mikrofauna. Sirkulasi air untuk pernafasan digerakkan
oleh gerakan kaki dan silia , sementara itu pertukaran gas terjadi di mantel.
Hewan ini mewmpunyai kelamin terpisah.
1. Bivalves
Bivalvia adalah Mollusca
yang memiliki dua cangkang. Dua cangkang tersebut terkunci seperti engsel
sehingga dapat terbuka atau tertutup dengan bantuan beberapa otot yang
besar. Ketika menutup, cangkang melindungi bivalvia dari predatornya.
Kaki dari kebanyakan Bivalvia terspesialisasi untuk hidup pada lumpur halus atau pasir. Air yang membawa makanan dan oksigen mengalir ke dalam cangkang melalui siphon. Silia di insang menciptakan aliran air dalam rongga mantel. Mucus di insang menjebak plankton dari air. Silia menyapu mucus dan partikel makanan ke dalam mulut. Oksigen dari air berdifusi dari air ke darah dan sebaliknya. Selain itu, Bivalvia memiliki organ ekskresi yang disebut nefridia.
Umumnya,
Bivalvia hanya memiliki satu alat kelamin, jantan atau betina. Sperma dan
sel telur dikeluarkan ke dalam air dan fertilisasi terjadi di luar tubuh
induk. Larva berenang bebas pada fase ini dan menetap di dasar, kemudian
berkembang menjadi dewasa. Contoh spesies Bivalvia, antara lain Chlamys
opercularis, kerang (Anadara sp.), tiram mutiara (Pinctada
maxima), dan kerang hijau (Mytilus viridis).
Read more: http://dpengertian.blogspot.com/2012/05/kelas-bivalvia-pengertian-makanan.html#ixzz6FltjPMzZ
Bivalvia (kerang-kerangan)
1)
Periostrakum, lapisan terluar dari zat kitin yang berfungsi sebagai lapisan
pelindung.
2)
Prismatik, lapisan tengah yang tersusun dari kristal-kristal kapur yang
berbentuk prisma.
3)
Nakreas, lapisan paling dalam berupa lapisan induk mutiara yang tersusun dari
kalsit (karbonat) yang tipis dihasilkan oleh seluruh permukaan mantel. Jika
pada lapisan ini kemasukan benda asing, maka benda itu akan diselimuti lapisan
mutiara. Mutiara yang kamu kenal sebagai bahan perhiasan dibuat dengan cara
seperti ini pada jenis kerang mutiara, misalnya Pinctada
margaritifera.
margaritifera.
Di dalam
cangkok terdapat alat-alat tubuh yang diselubungi mantel. Kakinya yang pipih
dapat dijulurkan ke luar untuk berjalan dan menggali substrat. Alat pernapasan
berupa dua buah insang berbentuk lembaran yang banyak mengandung batang insang.
Sistem saraf berupa beberapa ganglion yaitu ganglion anterior, ganglion pedal,
dan ganglion posterior. Makanan berupa mikroorganisme yang masuk ke dalam mulut
melalui sifon. Sistem pencernaan terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung,
usus, dan anus serta memiliki kelenjar pencernaan. Namun demikian tidak semua
anggota Pelecypoda bisa membuat mutiara.
Reproduksi
Bivalvia secara seksual, alat kelamin terpisah pada hewan jantan dan betina
dengan pembuahan dilakukan secara eksternal. Telur yang telah dibuahi
berkembang menjadi larva glochidium yang kemudian tumbuh menjadi hewan dewasa.
Contoh Bivalvia adalah Ostrea sp (tiram), Tridacna gigas (kima), Buccinus sp.
(remis), Pinctada mertensi (tiram mutiara), kerang air tawar (Anadonta sp.) dan
kima raksasa (Tridacna maxima).
Struktur
Tubuh
Jika
diamati, cangkangnya terbagi dalam dua belahan yang diikat oleh ligamen sebagai
pengikat yang kuat dan elastis. Ligamen ini biasanya selalu terbuka, apabila
diganggu, maka akan menutup. Jadi, membuka dan menutupnya cangkang diatur oleh
ligamen yang dibantu oleh dua macam otot, yaitu pada bagian anterior dan
posterior. Tampak garis konsentris yang sejajar, garis ini disebut sebagai
garis pertumbuhan yang menunjukkanmasa pertumbuhan lamban atau tidak ada
pertumbuhan. Garis ini berselangseling dengan pita pertumbuhan yang menunjukkan
pertumbuhan cepat. Semakin banyak garis dan pita pertumbuhan, maka makin tua
umur hewan tersebut. Bagian cangkang yang paling tua biasanya paling tebal,
menonjol, letaknya pada bagian persendiaan yang disebut umbo. Pada bagian posterior cangkang ada dua macam celah yang
disebut sifon. Celah yang
berada di dekat anus dinamakan sifon, berfungsi untuk keluar masuknya air dan
zatzat sisa. Sebaliknya sifon masuk terletak di bagian sebelah bawah sifon
keluar yang berfungsi untuk masuknya oksigen, air, dan makanan.
Cangkang
Pelecypoda
Cangkang/rumah
Pelecypoda terdiri atas bagian-bagian berikut.
- Periostrakum, Periostrakum merupakan
lapisan terluar, dibentuk dari zat kitin yang disebut konkiolin berfungsi
sebagai pelindung. Jika basah berwarna biru tua, jika kering berwarna
coklat.
- Prisma, Prisma merupakan lapisan tengah yang tersusun dari kristal
kalsit.
- Nakre, Nakre disebut sebagai lapisan induk mutiara yang tersusun
dari lapisanlapisan tipis paralel dan kalsit (karbonat) yang tampak
mengkilat.
- Mantel, Mantel terletak di bawah nakreas yang terdiri atas sel-sel
nakreas (yang
sekretnya
membentuk lapisan nakreas dan membentuk mutiara) jaringan ikat, dan sel-sel
epitelium yang bersilia.
Sistem
Organ
Sistem
pencernaannya dimulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan anus. Mulut
dan anusnya terletak dalam rongga mantel. Sistem ekskresinya menggunakan
sepasang nefridium yang berfungsi seperti ginjal. Adapun sistem sarafnya
terdiri atas otak, simpul saraf kaki, dan simpul saraf otot. Sistem peredaran
darahnya terbuka, jantungnya terdiri atas sebuah bilik dan dua serambi.
Respirasinya dengan menggunakan insang.
Daur
Hidup
Habitat Bivalvia di laut dan air tawar, ada yang merayap
di dalam lubang pasir atau lumpur ada juga yang
melekat di batu karang. Memakan phytoplankton danzooplankton. Pelecypoda
diidentefikasikan sebagai kerang (Anadara sp.), tiram mutiara(Pinctada margaritifera dan Pinctada mertinsis),
kerang raksasa (Tridacna sp.), dankerang hijau (Mytilus viridis).Ciri-Ciri Bivalvia adalah biasanya tubuh simetris
bilateral, eksoskeleton terdiridari dua valvae, kepala rudi menter, tanpa
tentakel. Bivalvia memiliki ciri khas, yaitukaki berbentuk pipih seperti
kapak.
Contoh
macam kerang :
1.Ostrea (tiram yang enak di makan, hidup di laut)
2.Panope generosa (kerang raksasa)
3.Pecten (Kerang dara)
4.Melagrina (Kerang mutiara)
5.Anonta (Kijing hidup di air tawar)
2. Chepalopoda
Cephalopoda berasal dari bahasa Yunani yitu
chephalo yang berarti kepala dan podos yang artinya kaki. Jadi Cephalopoda
adalah mollusca berkaki di kepala atau kepalanya dilingkari oleh kaki-kaki yang
termodifikasi menjadi tentakel-tentakel. Umumnya mereka juga memiliki kantung
tinta, kecuali nautilus, yang menghasilkan cairan tinta hitam yang akan
disemburkan dalam keadaan bahaya untuk menghindar dari musuhnya. Chalopoda
bernapas dengan iasang dan memiliki organ indra serta system saraf yang
berkembang baik.
Di dalam mulutnya terdapat radula. Ukuran tubuhnya berpariasi, dari beberapa centimeter hingga puluhan meter. Kecuali Nautilus, semua anggota tubuh Cephalopoda tidak terlindungi oleh cangkang.
Untuk melindungi dirinya dari serangan musuh, dapat dengan cara mengubah warna tubuh sesuai warna lingkungan. Hal ini dimungkinkan karena pada kulit terdapat pembawa warna atau kromatofora. Beberapa jenis membela diri dengan mengeluarkan zat tinta.
Contoh hewan kelas ini, antara lain :
a. Loligo indica atau cumi-cumi mempunyai kantong tinta, cangkang di dalam tubuh terbuat dari kitin. Mempunyai 8 tangan dan 2 tentakel.
b. Sepia s p. atau sotong mempunyai kantong tinta, cangkang di dalam tubuh terbuat dari kapur. Mempunyai 8 tangan dan 2 tentakel.
c. Nautilus pampilus tidak memiliki kantung tinta, cangkang terdapat di luar terbuat dari kapur.
d. Octopus vulgaris atau gurita mempunyai kantong tinta, tidak memiliki cangkang. Mempunyai 8 tangan.
Klasifikasi
Kelas cephalopoda dibagi menjadi 2 ordo, yaitu tetrabranchiata dan dibranchiata.
1. Ordo Tetrabranchiata
Tetrabranchiata meliputi jumlah spesies yang sangat banyak, diantaranya telah menjadi fosil (kelompok nautiloid dan ammonoids) yang hidup pada zaman Mesozoik(60 juta tahun yang lalu). Contoh yang mewakili dari nautiloids adalah genus nautilus yang dapat dijumpai di lautan pasifik dan lautan Indonesia.
Tetrabranchiata memiliki cangkang luar dari kapur yang membelit dan memiliki beberapa lengan. Hewan ini mempunyai dua pasang insangserta dua pasang nefridia dan tidak mempunyai kromatofora dan kantung tinta. Salah satu famili dari ordo tetrabranchiata adalah famili nautilidae; cantohnya nautilus pompilus.
2. Ordo Dibranchiata
Dibranchiata memiliki cangkang dalam atau tidak sama sekali dengan lengn lebih sedikit dibandingkan tetrabranchiata. Hewan ini mempunyai kantung tinta, sepasang insang, sepasang nefrida, serta memiliki kromatofora.
Ordo dibranchiata dibagi menjadi 2 sub-ordo yaitu:
a) Subordo decapoda, contoh: loligo pealeii dan sepia officinalis.
b) Subordo octapoda; sebagian besar tak memiliki cangkang kecuali genus argonauta. Contoh octapoda antara lain argonauta argo, octopus vulgaris dan octopus bairdi.
Peranan cephalopoda bagi manusia terutama sebagai sumber protein, misalnya cumi-cumi dan gurita.
Karakteristik cumi-cumi
Tubuh cumi-cumi dapat dibedakan atas kepala , leher, dan badan. Kepala cumi-cumi besar, matanya berkembang dengan baik karena telah dapar berfungsi untuk melihat. Mulutnya terdapat di tengah-tengah, dikelilingi oleh 10 tentakel, 2 tentakel panjang dan 8 tentakel lebih pendek. Tentakel panjang berfungsi untuk mengangkap mangsa dan berenang. Pada setiap tentakel terdapat alat penghisap atau sucker. Di sisi kiri dan kanan tubuhnya terdapat sirip yang penting untuk keseimbangan tubuh.
Pada dinding permukaan dorsal terdapat pen yang penting untuk menyangga tubuh. Seluruh tubuh cumi-cumi terbungkus oleh mantel. Di bagian punggung, mantel melekat pada badan, sedangkan di daerah perut tidaka melekat, sehingga terbentuk rongga , disebut rongga mentel.
Cumi-cumi dapat bergerak dengan dua cara, yaitu dengan menggunakan tentakel dan dengan menyemprotkan air dari rongga mantel. Bila rongga mentel penuh air, dan air menyemprot melalui sifon menyebabkan tubuh cumi-cumi terdorong mundur. Semprotan air menimbulkan dorongan yang sangat kuat terhadap tubuh cumi-cumi, sehingga timbul gerakan seperti panah, itulah sebabnya cumi-cumi sering disebut panah laut.
Alat pencernaan cumi-cumi terdiri atas mulut, faring, kerongkongan, lambung, usus buntu, usus dan anus. System pencernaan cumi-cumi telah dilengkapi kelenjar pencernaan yang meliputi kelenjar ludah, hati, dan pancreas. Makanan cumi-cumi adalah udang-udangan, mollusca lain, dan ikan. Anus cumi-cumi bermuara pada rongga mantel.
Cumi-cumi hanya dapat berkembang biak secara kewin. Alat kelaminnya terpisah, masing-masing alat kelamin terdapat di dekat ujung rongga mantel denag saluran yang terbuka kea rah corong sifon. Cumi-cumi betina menghasilkan telur yang akan dibuahi di dalam rongga mentel. Kemudian, telur yang sudah dibuahi dibungkus dengan kepsul dari bahan gelatin. Telur yang menetas menghasilkan cumi-cumi muda berukuran kecil. Beberapa jenis Cephalopoda merupakan infertebrata terbesar, contohnya cumi-cumi raksasa (Architeuthis princes) yang memiliki panjang total 15 meter. Baik gurita, cumi-cumi, maupun sotong merupakan bahan makanan penting bagi manusia di beberapa bagian dunia.
Cumi-cumi Karibia
System-sistem organ dalam tubuh Cephalopoda
System organ Keterangan
System pencernaan Organ pencernaan dimulai dari rongga mulut yang dikelilingi tentakel, dan berturut-turut menuju faring, esophagus, lambung, usus halus, dan berakhir di anus. Di faring terdapat radula dan hati.
System peredaran darah Peredaran darahnya yang terdiri dari jantung sistematik, aorta, dan arteri bersifat ganda dan tertutup.
System ekskresi Organ ekskresi berupa nefridium yang terletak di sebelah jantung.
System saraf System saraf terdiri atas tiga pasang ganglion. Indera sensoris juga sangat berkembang dan dilengkapi dengan dua stasista dan alat pembau.
System reproduksi Reproduksi terjadi secara seksual dengan fertilisasi internal. Hewan jantan terpisah (diesis).
Di dalam mulutnya terdapat radula. Ukuran tubuhnya berpariasi, dari beberapa centimeter hingga puluhan meter. Kecuali Nautilus, semua anggota tubuh Cephalopoda tidak terlindungi oleh cangkang.
Untuk melindungi dirinya dari serangan musuh, dapat dengan cara mengubah warna tubuh sesuai warna lingkungan. Hal ini dimungkinkan karena pada kulit terdapat pembawa warna atau kromatofora. Beberapa jenis membela diri dengan mengeluarkan zat tinta.
Contoh hewan kelas ini, antara lain :
a. Loligo indica atau cumi-cumi mempunyai kantong tinta, cangkang di dalam tubuh terbuat dari kitin. Mempunyai 8 tangan dan 2 tentakel.
b. Sepia s p. atau sotong mempunyai kantong tinta, cangkang di dalam tubuh terbuat dari kapur. Mempunyai 8 tangan dan 2 tentakel.
c. Nautilus pampilus tidak memiliki kantung tinta, cangkang terdapat di luar terbuat dari kapur.
d. Octopus vulgaris atau gurita mempunyai kantong tinta, tidak memiliki cangkang. Mempunyai 8 tangan.
Klasifikasi
Kelas cephalopoda dibagi menjadi 2 ordo, yaitu tetrabranchiata dan dibranchiata.
1. Ordo Tetrabranchiata
Tetrabranchiata meliputi jumlah spesies yang sangat banyak, diantaranya telah menjadi fosil (kelompok nautiloid dan ammonoids) yang hidup pada zaman Mesozoik(60 juta tahun yang lalu). Contoh yang mewakili dari nautiloids adalah genus nautilus yang dapat dijumpai di lautan pasifik dan lautan Indonesia.
Tetrabranchiata memiliki cangkang luar dari kapur yang membelit dan memiliki beberapa lengan. Hewan ini mempunyai dua pasang insangserta dua pasang nefridia dan tidak mempunyai kromatofora dan kantung tinta. Salah satu famili dari ordo tetrabranchiata adalah famili nautilidae; cantohnya nautilus pompilus.
2. Ordo Dibranchiata
Dibranchiata memiliki cangkang dalam atau tidak sama sekali dengan lengn lebih sedikit dibandingkan tetrabranchiata. Hewan ini mempunyai kantung tinta, sepasang insang, sepasang nefrida, serta memiliki kromatofora.
Ordo dibranchiata dibagi menjadi 2 sub-ordo yaitu:
a) Subordo decapoda, contoh: loligo pealeii dan sepia officinalis.
b) Subordo octapoda; sebagian besar tak memiliki cangkang kecuali genus argonauta. Contoh octapoda antara lain argonauta argo, octopus vulgaris dan octopus bairdi.
Peranan cephalopoda bagi manusia terutama sebagai sumber protein, misalnya cumi-cumi dan gurita.
Karakteristik cumi-cumi
Tubuh cumi-cumi dapat dibedakan atas kepala , leher, dan badan. Kepala cumi-cumi besar, matanya berkembang dengan baik karena telah dapar berfungsi untuk melihat. Mulutnya terdapat di tengah-tengah, dikelilingi oleh 10 tentakel, 2 tentakel panjang dan 8 tentakel lebih pendek. Tentakel panjang berfungsi untuk mengangkap mangsa dan berenang. Pada setiap tentakel terdapat alat penghisap atau sucker. Di sisi kiri dan kanan tubuhnya terdapat sirip yang penting untuk keseimbangan tubuh.
Pada dinding permukaan dorsal terdapat pen yang penting untuk menyangga tubuh. Seluruh tubuh cumi-cumi terbungkus oleh mantel. Di bagian punggung, mantel melekat pada badan, sedangkan di daerah perut tidaka melekat, sehingga terbentuk rongga , disebut rongga mentel.
Cumi-cumi dapat bergerak dengan dua cara, yaitu dengan menggunakan tentakel dan dengan menyemprotkan air dari rongga mantel. Bila rongga mentel penuh air, dan air menyemprot melalui sifon menyebabkan tubuh cumi-cumi terdorong mundur. Semprotan air menimbulkan dorongan yang sangat kuat terhadap tubuh cumi-cumi, sehingga timbul gerakan seperti panah, itulah sebabnya cumi-cumi sering disebut panah laut.
Alat pencernaan cumi-cumi terdiri atas mulut, faring, kerongkongan, lambung, usus buntu, usus dan anus. System pencernaan cumi-cumi telah dilengkapi kelenjar pencernaan yang meliputi kelenjar ludah, hati, dan pancreas. Makanan cumi-cumi adalah udang-udangan, mollusca lain, dan ikan. Anus cumi-cumi bermuara pada rongga mantel.
Cumi-cumi hanya dapat berkembang biak secara kewin. Alat kelaminnya terpisah, masing-masing alat kelamin terdapat di dekat ujung rongga mantel denag saluran yang terbuka kea rah corong sifon. Cumi-cumi betina menghasilkan telur yang akan dibuahi di dalam rongga mentel. Kemudian, telur yang sudah dibuahi dibungkus dengan kepsul dari bahan gelatin. Telur yang menetas menghasilkan cumi-cumi muda berukuran kecil. Beberapa jenis Cephalopoda merupakan infertebrata terbesar, contohnya cumi-cumi raksasa (Architeuthis princes) yang memiliki panjang total 15 meter. Baik gurita, cumi-cumi, maupun sotong merupakan bahan makanan penting bagi manusia di beberapa bagian dunia.
Cumi-cumi Karibia
System-sistem organ dalam tubuh Cephalopoda
System organ Keterangan
System pencernaan Organ pencernaan dimulai dari rongga mulut yang dikelilingi tentakel, dan berturut-turut menuju faring, esophagus, lambung, usus halus, dan berakhir di anus. Di faring terdapat radula dan hati.
System peredaran darah Peredaran darahnya yang terdiri dari jantung sistematik, aorta, dan arteri bersifat ganda dan tertutup.
System ekskresi Organ ekskresi berupa nefridium yang terletak di sebelah jantung.
System saraf System saraf terdiri atas tiga pasang ganglion. Indera sensoris juga sangat berkembang dan dilengkapi dengan dua stasista dan alat pembau.
System reproduksi Reproduksi terjadi secara seksual dengan fertilisasi internal. Hewan jantan terpisah (diesis).
3. Invalves
Gastropoda,
lebih umum dikenal sebagai siput dan siput telanjang, merupakan suatu kelas
taksonomi di dalam filum Mollusca. Kelas ini meliputi segala jenis siput dan
siput telanjang dengan berbagai ukuran, dari ukuran mikroskopis hingga ukuran
yang besar. Terdapat ribuan spesies siput laut dan siput laut telanjang,
sedemikian pula siput air tawar, limpet, siput darat, dan siput telanjang
darat.
Gastropoda
berasal dari bahasa Yunani yaitu gaster yang berarti perut dan podos yang
berarti kaki. Jadi Gastropoda berarti hewan bertubuh lunak yang berjalan dengan
menggunakan perutnya. Hewan ini meliputu 50.000 spesies, tetapi 15.000 di
antaranya telah punah. Hewan ini tersebar di seluruh permukaan bumi, baik di
darat, di air tawar, maupun di air laut. Pada umumnya, hewan ini bersifat
herbifor, sering memakan sayuran budidaya sehingga merugikan manusia.
Gastropoda
ada yang memiliki cangkang tunggal, ganda, atau tanpa cangkang. Bentuk
cangkangnya bervariasi, ada yang bulat, bulat panjang, bulat kasar, atau bulat
spiral. Cangkang umumnya spiral asimetri.fungsi cangkang untuk melndungi
kepala, kaki, dan alat dalam. Pada keadaan bahaya, cangkang ditutup oleh
epifragma.
Di
bagian dalam cangkang terdapat mantel yang mambungkus seluruh tubuh gastropoda.
Mantel ini tebal, kecuali pada baian dekat kaki buasanya tipis. Matel berfungsi
membentuk ekskresi untuk membentuk cangkang baru.
Struktur
Tubuh Gastropoda
Tubuh
larvanya bilateral simetri tetap ada perkembangan selanjutnya tubuh bagian
belakang dan alat-alat dalamnya mengalami pembengkokan hampir membentuk
lingkaran. Kecuali siput telanjng atau Vaginula, seluruh anggota tubuh
Gastropoda terlindung oleh sebuah cangkang berkatup satu, sehingga disebut
univalve.
Tubuh
siput terdiri atas kepala dan badan. Struktur kepala sudah tampak jelas. Pada
bagian ini terdapat dua pasang tentakel dan mulut. Tentekel yang terdapat di
kepala tersebut meliputi sepasang tentakel dengan mata (khusus yang hidup di
darat) dan sepasang tentakel untuk indra pembau.
Mulut
Gastropoda telah berkembang baik. Letaknya di ujung anterior, dilengkapi dengan
rahang dari zat tanduk serta lidah parut atau radula di dasar perutnya. Anus
terletak di bagian anterior tubuh.
Alat
peredaran darah siput terdiri atas jantung dan pembuluh darah yang masih
sederhana. Jantung terdiri atas serambi dan ventrike yang terletak dalam rongga
parikardial. Peredaran darah merupakan system peredaran darah terbuka.
Alat
respirasi Gastropoda berupa insang bagi yang hidup di air dan paru pulmonum
bagi yang hidup di darat. Di samping itu, kadang-kadang rongga mantel juga
dapat melakukan fungsi respirasi. Pulmonum merupakan jalinan antara
pembuluh-pembuluh darah yang berhubungan langsung dengan jantung.
Alat
ekskresinya berupa ginjal yang terdapat di dekat jantung. Ginjal ini memiliki
saluran ekskresi yang bermuara pada mantel.
System
saraf Gastropoda terdiri atas tiga pasang, yaitu ganglion visceral, ganglion
pedal, dan ganglion serebral. Di bawah ganglion pedal terdapat sepasang alat
keseimbangan atau statosit.
Ciri-ciri
hewan Gastropoda
Ciri-ciri
utama Gastropoda adalah mempunyai cangkang tunggal, sehingga dulu kelas ini
disebut sebagai univalve. Akan tetapi, tidak semua anggota kelas ini mempunyai
cangkang. Siput yang tidak bercangkang disebut juga siput telanjang; hewan ini
telah kehilangan cangkangnya karena proses evolusi.
Hewan pada kelas Gastropoda biasanya memiliki
kepala dengan dua sampai empat tentakel yang berfungsi sebagai reseptor kimiawi
atau mekanis, dengan mata pada ujungnya. Hewan lunak ini juga memiliki kaki
pada bagian ventralnya. Kaki bagian paling depan disebut dengan propodium yang
berfungsi untuk mendorong sedimen saat siput merayap.
Karakteristik
hewan ini dalam hal memperoleh makanan adalah dengan struktur seperti tali atau
lidah kasar yang disebut radula. Radula ini sering disebut juga lidah parut,
yang terdari dari ratusan gigi mikroskopis yang digunakan untuk mengikis
(memarut) makanan seperti ganggang dan zat makanan lain.
Mengapa
Gastropoda disebut juga Pulmonata?
Pulmonata
adalah kelompok tidak resmi dari siput dan siput telanjang. Disebut demikian
karena karakteristik sebagian dari kedua hewan tersebut yang mampu bernafas
menggunakan paru-paru sederhana (disebut paru-paru pallial). Tetapi sebaiknya
diingat bahwa tidak semua hewan pada kelas Gastropoda adalah Pulmonata, karena
sebagian besar siput laut bernafas dengan insang. Takson yang terdiri dari
banyak siput air tawar dan darat ini diketahui merupakan kelompok yang
polifiletik (tampak sama namun sebenarnya berasal dari nenek moyang yang
berbeda), sehingga tidaklah resmi digunakan.
Klasifikasi
Kelas Gastropoda
Saat
ini klasifikasi kelas Gastropoda (taksonomi) masih terus mengalami revisi
karena taksonomi modern ingin lebih akurat dalam mengelompokkan organisme
berdasarkan evolusinya (urutan DNA). Taksonomi Gastropoda saat ini sedang
disusun ulang untuk menjadi kelompok-kelompok yang monofiletik. Namun demikian,
masih menarik untuk membahas klasifikasi lama dari kelompok hewan ini.
Klasifikasi lama membagi kelas ini menjadi empat subkelas, yaitu:
Opisthobranchia: insang di sebelah kanan dan di belakang jantung.
Gymnomorpha: tidak memiliki cangkang.
Prosobranchia: insang di sebelah depan jantung.
Pulmonata: memiliki paru-paru (tidak memiliki insang).
Contoh
Gastropoda, antara lain :
a.
Vivipara javanica (kreco)
b.
Limnaea truncatula (siput perantara fasciolosis)
c.
Melania testudinaria (sumpil)
d.
Achantina fulica (bekicot)
e.
Ampularia ampulacea (keong gondang)
f.
Vivipara javanica (kreco)
g.
Limnaea trunchatula (Siput sebagai hospes perantara Fasciola
hepatica)
h.
Murex siphelinus (cangkok berduri dan hidup di laut)
i.
Vaginula sp. (siput telanjang)
j.
Filicaulis sp. (siput lintah)
Ragi adalah mikroorganisme
hidup yang berkembang biak dengan cara memakan gula. Jenis
ragi yang biasa digunakan dalam pembuatan roti adalah Saccharomyces cerevisiae . Fungsi utama ragi adalah
mengembangkan adonan. Pengembangan adonan terjadi karena ragi menghasilkan
gas karbondioksida (CO2) selama fermentasi. Gas ini kemudian terperangkap dalam
jaringan gluten yang menyebabkan roti bisa mengembang. Komponen lain yang
terbentuk selama proses fermentasi adalah asam dan alkohol yang berkontribusi
terhadap rasa dan aroma roti, namun alkohol akan menguap dalam proses
pemanggangan roti.
Saccharomyces adalah genus
dalam kerajaan jamur yang mencakup banyak jenis ragi. Saccharomyces berasal
dari bahasa latin yang berarti gula jamur. Banyak anggota dari genus ini
dianggap sangat penting dalam produksi makanan. Salah satu contoh adalah
Saccharomyces cerevisiae, yang digunakan dalam pembuatan anggur, roti, dan bir.
Anggota lain dari genus ini termasuk Saccharomyces bayarnus yang digunakan
dalam pembuatan anggur, dan Saccharomyces boulardii digunakan dalam obat-obatan.
. bakteri pada poultrty
1.
E-coli
Untuk menanganinya dapat melakukan tindakan sebagai
berikut:
-
Pertama, lakukan seleksi pada
ayam. Culling atau afkir anak
ayam yang telah menunjukan gejala sakit parah karena tingkat kesembuhan
penyakitnya relatif kecil.
-
Untuk ayam dengan serangan
ringan dapat diobati dengan antibiotik. Obat-obat yang
dapat digunakan antara lain Ampicol, Collimezyn, atau Neo Meditril.
Selain obat via air minum, ada pula pilihan obat yang diberikan secara
injeksi/suntikan, yaitu Gentamin, Vet Strep, atau Neo
Meditril-I yang dapat dipilih jika ayam telah menunjukkan gejala yang parah
atau bersifat individual. Pilih salah satu obat dan berikan sesuai dengan
aturan pakai.
-
Pemberian multivitamin juga
dianjurkan untuk mempercepat proses kesembuhan penyakit dan meningkatkan nafsu
makan. Produk yang dapat diberikan, misalnya Vita Stress atau
Fortevit. Berikan pada malam hari setelah pengobatan selesai diberikan.
-
Lakukan pembersihan dan
desinfeksi pada peralatan kandang dengan menggunakan Antisep, Medisep
atau Neo Antisep untuk mengurangi populasi bibit penyakit, dalam hal ini
bakteri E. coli di lingkungan
kandang.
-
Akan lebih baik lagi jika air
minum ayam juga disanitasi menggunakan Desinsep atau Medisep.
Setelah disanitasi, air minum harus diendapkan terlebih dahulu selama 6-8 jam
sebelum digunakan untuk melarutkan obat.
-
Perbaiki manajemen pemeliharaan dengan mengatur
kepadatan kandang. Pembersihan dan penggantian litter juga secara rutin harus dilakukan. Semakin tinggi
kepadatan ayam, feses menumpuk, dan daya serap litter menjadi terbatas. Akibatnya kadar amoniak menjadi lebih
tinggi dan dapat memicu faktor predisposisi colibacillosis (infeksi pernapasan).
2.
Salmonella enterica subspecies enterica
serovars Gallinarum biovars Gallinarum
Pencegahan
dapat dilakukan dengan meningkatkan biosekuriti. Pengobatan dapat dilakukan
dengan memberikan Amoxycillin, sulponamide,
tetracylines, atau fluoroquinolones.
3.
Bakteri obligat intraseluler
Chlamydophila.
Gejala Klinis :
Demam dan anoreksia, bintik peradangan
pada paru. Infeksi dapat menyebabkan diare, gangguan pernafasan, konjungtivitis
dan nasal discharge (sekresi hidung), enteritis, hepatitis dan splenitis.
Pencegahan dan
Pengobatan :
Biosekuriti dengan peningkatan sanitasi
dan kebersihan kandang. Pengobatan psittacosis dapat
menggunakan khlortetrasiklin dengan dosis 2 mg/hari selama 21 hari.
4.
Mycoplasma gallisepticum.
Gejala Klinis : Bila
CRD menyerang, biasanya seluruh kelompok ayam terkena meskipun derajat
keparahannya berbeda. Tanpa komplikasi kelompok ayam yang terserang CRD, tidak
menunjukkan gejala klinis yang jelas.
Pencegahan dan
Pengobatan :
Obat-obatan yang dapat dipergunakan
untuk penyakit ini diantaranya ialah tylosin, spiramycin, oxytetracyclin,
streptomycin, spektinomisin, linkomisin, dan beberapa golongan kuinolon
seperti enrofloksasin dan norflosasin. Pencegahan
dilakukan dengan penerapan manajemen pemeliharaan yang baik dan benar.
5.
Hemophilus gallinarum.
Coryza adalah penyakit menular pada
unggas yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit biasanya bersifat akut sampai
subakut dan dalam progresnya biasanya menjadi kronis.
Gejala Klinis :
Dari hidung keluar eksudat yang
mula-mula berwarna jernih dan encer tetapi lambat laun berubah menjadi kuning
kental dan bernanah dengan bau khas. Sekitar lubang hidung terdapat kerak
eksudat yang berwarna kuning. Sinus inftraorbital membengkak sangat besar, unilateral
maupun birateral.
Pencegahan dan
Pengobatan :
Cara yang paling baik untuk mencegah
terjadinya penyakit ini dengan melaksanakan sanitasi dan manajemen peternakan
yang baik. Pengobatan pada suatu flok dengan sulfonamide atau antibiotik direkomendasikan.
Berbagai macam sulfonamide seperti sulfadimethoxine,
sulfaquinoxaline, sulfamethazine semuanya efektif,
tapi sulfadimethoxine merupakan obat yang paling aman.
6.
Bakteri Pasteurella
multocida (P.multocida)
Gejala Klinis :
Keluar kotoran dari mata. Feses encer
berwarna hijau kekuningan. Unggas mengalami kelumpuhan akibat peradangan pada
sendi tarsus.
Pencegahan dan
Pengobatan :
Tindakan pencegahan dan pengendalian
dapat dilakukan dengan jalan vaksinasi, sanitasi peternakan, dan adanya hewan
sakit harus segera dipisahkan dan diobati. Pengobatan kolera unggas dapat
menggunakan antimikroba ; Sulfaquinoxalin
0,05%, Sulfametasin dan sodium
sulfametasin 0,5-1,0%, Streptomycin 150.000 mg, Terramisin.
Bagaimana kalau kita langsung
lihat apa saja fungsi telur dalam dunia perkulineran, yaitu:
Sumber :
Biggerbolderbaking.com
1. Sebagai Perekat
Fungsi pertama telur
dalam dunia kuliner adalah bisa dijadikan sebagai perekat. Bagian putih telur
yang mengandung protein tinggi bisa merekatkan adonan yang kamu buat seperti
merekatkan kulit risol, kulit pangsit, atau pada saat kamu membuat bakso hingga
adonan yang menggunakan campuran tepung serta bahan lainnya di dalamnya. Hal
ini dikarenakan sifat adhesivitasnya yang berfungsi sebagai pengikat bahan lain
dan menjadikan teksturnya menyatu.
2. Sebagai Pengembang
Kalau fungsi telur
yang satu ini pasti sudah kamu ketahui. Telur memang bisa menjadi pengembang
makanan yang alami. Hal ini bisa terjadi saat proses pembentukan buih dimulai
ketika putih telur dikocok hingga mengembang dan gelembung udara tertangkap
oleh putih telur. Pembentukan buih ini akan menyatu dengan protein dalam putih
telur yang bernama albumin. Alhasil jika dikocok dengan konstan, maka adonan
bisa mengembang.
3. Sebagai Pengental
Tahukah kamu kalau
ternyata telur juga bisa menjadi pengental makanan. Jika kedua fungsi telur di
atas berasal dari bagian putih telur, fungsi pengempuk makanan ini justru
berasal dari bagian kuning telur. Bagian kuning telur memiliki kemampuan emulsi
yang bisa digunakan pada pengolahan saus seperti mayonaise. Protein dalam
kuning telur akan mengalami denaturasi dan akan mengakibatkan terjadinya
penggumpalan protein atau pembentukan gel.
4. Sebagai Pengempuk
Fungsi telur
berikutnya adalah sebagai pengempuk. Hal ini sering kita lihat pada adonan roti
yang menggunakan telur dengan yang tidak menggunakan telur. Tekstur roti yang
menggunakan telur memang bisa lebih empuk. Hal ini karena sebagian besar
kandungan pada kuning telur adalah lemak yang bisa melembutkan adonan secara
alami sehingga kamu tak perlu menggunakan emulsif atau pengembang buatan.
5. Sebagai Pewarna dan
Perasa
Fungsi yang terakhir
adalah telur bisa berfungsi sebagai pewarna dan perasa pada makanan. Jika kamu
perhatikan, rasanya hampir semua pastry dan roti menggunakan kuning telur untuk
mengoles bagian atasnya sebelum dipanggang. Hal ini dilakukan agar hasil roti
dan pastry pada bagian atas
berwarna kuning berkilau. Selain itu, kuning telur juga bisa menjadikan cita
rasanya menjadi lebih gurih menggoda.
Leavening agent atau agen leavening adalah salah satu dari
sejumlah bahan yang digunakan dalam adonan dan batters yang menyebabkan
tindakan berbusa yang mencerahkan dan melembutkan produk jadi.
Agen
leavening adalah zat yang menyebabkan adonan dan batters meringankan, naik,
atau busa. Bahan
yang paling khas dan banyak digunakan leavening agen adalah ragi sederhana.
Sebuah agen leavening, juga disebut sebagai suatu leavener, adalah setiap zat yang menciptakan volume pada makanan yang dipanggang. Ini bekerja dengan memperluas gelembung karbon dioksida yang ditemukan dalam adonan membuat tekstur ringan dan mencegah kepadatan.
MACAM-MACAM
LEAVENING AGEN:
1. Leaveners Biologi (ragi)
Leaveners Biologi adalah mikroorganisme yang melepaskan sebagai
bagian dari siklus kehidupan mereka dapat digunakan untuk produk
ragi. Varietas ragi yang paling sering digunakan adalah Saccharomyces spesies (ragi pada
roti yang digunakan adalah Saccharomyces cerevisiae),
meskipun beberapa resep juga mengandalkan bakteri tertentu. Ragi meninggalkan sampingan
limbah (khususnya etanol dan beberapa otolisis produk) yang berkontribusi
terhadap rasa khas dari roti ragi. Dalam penghuni pertama roti, rasa
lebih ditingkatkan oleh berbagai bakteri asam laktat (lactobacillus) atau bakteri asam asetat (acetobacilli).
Leavening
dengan ragi adalah suatu proses berdasarkan fermentasi, biologis mengubah
kimia adonan atau adonan sebagai karya ragi. Tidak seperti leavening
kimia, yang biasanya mengaktifkan secepat air menggabungkan dan dasar kimia
asam, adonan ragi memerlukan pemeriksaan, yang
memungkinkan waktu ragi untuk mereproduksi dan mengkonsumsi karbohidrat dalam
tepung. Ragi juga bisa digunakan untuk membuat minuman beralkohol seperti bir atau anggur . Ragi cast-off yang dihasilkan,
yang dikenal sebagai ragi , dapat digunakan sebagai leavener dan
mungkin leluhur dengan penggunaan ragi murni-berbudaya modern. Budaya
Non-Eropa telah menggunakan produk lain dengan pembuatan minuman beralkohol
sebagai leaveners, seperti di Ekuador: "Pada zaman dahulu ketika
endapan Chicha concho disebut digunakan sebagai fermentasi, kami telah
roti yang baik, dan sekarang dengan pabrik yang lebih baik kualitas baik roti
telah menghilang seluruhnya."
Meskipun tidak
banyak dikenal, fermentasi bakteri kadang-kadang digunakan, kadang-kadang
memberikan rasa profil berubah drastis dari fermentasi ragi, sebuah contoh yang
terkenal adalah garam roti naik , yang
menggunakan budaya Clostridium perfringens bakteri.
Beberapa
leaveners biologis yang khas adalah: bir (live ragi tidak terpasteurisasi), dadih, bir jahe, kefir, penghuni pertama starter, ragi, yogurt.
Pengertian Ragi:
a.
Ragi atau fermen merupakan zat
yang menyebabkan fermentasi.
Ragi biasanya mengandung mikroorganisme
yang melakukan fermentasi dan media biakan bagi mikroorganisme tersebut. Media
biakan ini dapat berbentuk butiran-butiran kecil atau cairan nutrien.
Mikroorganisme yang digunakan di dalam ragi umumnya terdiri atas berbagai bakteri dan fungi (khamir dan kapang),
yaitu Rhizopus, Aspergillus, Mucor, Amylomyces, Endomycopsis, Saccharomyces,
Hansenula anomala,, Lactobacillus, Acetobacter, dan sebagainya. Berbagai jenis
ragi yang digunakan di berbagai negara dan kebudayaan di dunia dibuat
menggunakan media biakan tertentu dan campuran tertentu galur fungi dan
bakteri.
b.
Khamir adalah fungi
ekasel (uniselular) yang beberapa jenis spesiesnya
umum digunakan untuk membuat roti, fermentasi minuman beralkohol, dan bahkan
digunakan percobaan sel
bahan bakar. Kebanyakan khamir merupakan anggota divisi Ascomycota,
walaupun ada juga yang digolongkan dalam Basidiomycota.
Beberapa jenis khamir, seperti Candida
albicans, dapat menyebabkan infeksi
pada manusia (kandidiasis).
c.
Bakers yeast Instant (Instant Dry
Yeast= IDY) atau ragi instan adalah bahan tambahan yang digunakan untuk
pembuatan roti. Ada dua jenis yeast yang yang ada di pasaran yaitu brown dan
red. Perbedaan antara red dan brown terletak pada penggunaan strain yeast yang
berbeda. Kemudian kualitas lainnya adalah super /soft mengidentifikasikan
adanya penambahan enzym pada produk IDY tersebut. Kemudian kualitas lainnya
adalah Premium, mengidentifikasikan penambahan BTM lainnya selain enzym,
seperti adanya penambahan emulsifier.
d.
Ragi merupakan sediaan mikroorganisme hidup yang diperlukan dalam proses
fermentasi/peragian produk pangan.
Jenis – Jenis Ragi:
Ada 3 jenis
ragi yang umum dikenal, yaitu ragi tapai yang berbentuk padatan bulat pipih
berwarna putih, ragi roti berbentuk butiran, dan ragi tempe berbentuk bubuk.
Pada umumnya,
mikroorganisme pada ragi dibiarkan tumbuh pada bahan pengisi berupa
beras/tepung beras/bahan lain yang mengandung karbohidrat tinggi, kemudian
dikeringkan.
Ragi roti dan
ragi tapai mengandung khamir yang sama, yaitu Saccharomyces cereviciae. Bedanya, ragi tapai dibuat dengan
penambahan bumbu-bumbu dan mikroorganisme lain sehingga tidak hanya khamir tapi
ada juga beberapa jenis bakteri lain.
Ragi untuk
tempe berbeda dari ragi roti atau tapai. Merupakan jenis kapang/ jamur (Rhizopus sp) yang bisa membentuk
benang-benang halus.
Umur simpan
ragi sangat tergantung pada jenis kemasan yang digunakan. Ragi dalam kemasan
plastik bisa tahan hingga 3 bulan, sedangkan ragi dalam wadah tertutup/kemasan
aluminum foil tahan hingga 12 bulan.
Ragi tapai yang
baik berwarna putih bersih tidak berjamur dan kering/tidak lembap. Untuk ragi
roti, pilih yang dikemas rapat, kering/tidak lembap, dan berwarna cerah (kuning
kecokelatan), sedangkan untuk ragi tempe sebaiknya pilih yang berwarna putih
dan tidak menggumpal.
Fungsi Ragi:
Ragi instan/yeast/biang donat merupakan satu
bahan dengan nama yang berbeda. Ragi isinya adalah mahluk hidup golongan
khamir, yaitu saccaromyces cerevisiae. Mikroorganisme bersel satu inilah yang
selama proses fermentasi pada adonan roti mengubah
karbohidrat menjadi gas karbondioksida. Zat ini yang membuat adonan roti, donat,
atau bakpau menjadi mengembang. Ragi ini hanya dapat digunakan untuk adonan
roti, bukan cake, atau kue kering. Salah satu merk ragi yang dijual di pasar
adalah Fermipan.
Makanan Dan Minuman Yang
Menggunakan Ragi
Khamir yang
paling umum digunakan adalah Saccharomyces
cerevisiae, yang dimanfaatkan untuk produksi anggur, roti, tape,
dan bir
sejak ribuan tahun yang silam dalam bentuk ragi.
Ragi umumnya digunakan dalam industri makanan untuk membuat makanan dan minuman
hasil fermentasi seperti acar, tempe,
tape,
roti,
dan bir.
a.
Kecap
Dalam pembuatan
kecap, jamur, Aspregillus oryzae dibiakan pada kulit gandum terlebih dahulu.
jamur Aspregillus oryzae bersama-sama dengan bakteri asam laktat yang tumbuh
pada kedelai yang telah dimasak menghancurkan campuran gandum. setelah proses
permantasi karbohidrat berlangsung cukup lama akhirnya akan dihasilkan produk
kecap.
b.
Tempe
Tempe
kadang-kadang dianggap sebagai bahan makanan masyarakat golongan menengah
kebawah sehingga masyarakat merasa gengsi memasukan tempe sebagai salah satu
menu makanannya. akan tetapi, setelah diketahui manfaatnya bagi kesehatan,
tempe mulai banyak dicari dan digemari masyarakat dalam maupaun luar negri.
jenis tempe sebenarnya sangat beragam, tergantung pada bahan dasarnya, namun
yang paling luas penyebarannya adalah tempe kedelai.
Untuk membuat tempe,
selain diperlukan bahan dasar kedelai juga diperlukan ragi. Ragi merupakan
kumpuan spora mikroorganisme, dalam hal ini kapang. dalam proses pembuatan
tempe paling sedikit diperlukan 4 jenis kapang dari genus Rhyzopus,yaitu
Rhyzopus oligosporus, Rhyzopus sotolonifer, Rhyzopus arrhizus, dan Rhyzopus
oryzae. Miselium dari kapang tersebut akan mengikat keping-keping baji kedelai
mempermentasikan menjadi produk tempe. proses permentasi tersebut menyebabkan
terjadinya perubahan kimia pada protein, lemak, dan karbohidrat. perubahan
tersebut meningkatkan kadar protein tempe sampai sembilan kali lipat.
c) Tape
Tape dibuat
dari bahan dasar ketela pohon dengan menggunakan sel-sel ragi. ragi
menghasilkan enzim yang dapat mengubah zat tepung menjadi produk yang berupa
gula dan alkohol. masyarakat kita membuat tape tersebut berdasarkan pengalaman.
Dampak Ragi Bagi
Kesehatan:
a.
Keunggulan tapai
Fermentasi
tapai dapat meningkatkan kandungan Vitamin
B1 (tiamina) hingga tiga kali lipat. Vitamin ini
diperlukan oleh sistem saraf, sel otot, dan sistem pencernaan agar dapat
berfungsi dengan baik. Karena mengandung berbagai macam bakteri “baik” yang aman dikonsumsi, tapai
dapat digolongkan sebagai sumber probiotik
bagi tubuh. Cairan tapai dan tapai ketan diketahui mengandung bakteri asam laktat sebanyak ±
satu juta per mililiter atau gramnya. Produk fermentasi ini diyakini dapat
memberikan efek menyehatkan tubuh, terutama sistem pencernaan, karena
meningkatkan jumlah bakteri dalam tubuh dan mengurangi jumlah bakteri jahat.
Kelebihan lain dari tapai adalah kemampuannya tapai mengikat dan mengeluarkan aflatoksin dari tubuh. Aflaktosin
merupakan zat toksik atau racun yang dihasilkan oleh kapang,
terutama Aspergillus flavus.
Toksik ini banyak dijumpai dalam kebutuhan pangan sehari-hari, seperti kecap.
Konsumsi tapai dalam batas normal diharapkan dapat mereduksi aflatoksin tersebut. Di beberapa negara tropis yang mengkonsumsi singkong sebagai
karbohidrat utama, penduduknya rentan menderita anemia. Hal ini dikarenakan
singkong mengandung sianida
yang bersifat toksik dalam tubuh manusia.. Konsumsi tapai dapat mencegah
terjadinya anemia karena mikroorganisme yang berperan dalam fermentasinya mampu
menghasilkan vitamin B12.
b.
Kelemahan tapai
Konsumsi tapai
yang berlebihan dapat menimbulkan infeksi
pada darah dan gangguan sistem
pencernaan. Selain itu, beberapa jenis bakteri yang digunakan
dalam pembuatan tapai berpotensi menyebabkan penyakit pada orang-orang dengan sistem imun yang terlalu lemah seperti
anak-anak balita, kaum lanjut usia, atau penderita HIV. Untuk
mengurangi dampak negatif tersebut, konsumsi tapai perlu dilakukan secara
terkendali dan pembuatannya serta penyimpanannya pun dilakukan dengan higienis.
2.
Leaveners Kimia
Leaveners kimia adalah campuran atau senyawa kimia yang
melepaskan gas (biasanya karbon dioksida) ketika mereka bereaksi dengan uap air dan panas, mereka
hampir selalu didasarkan pada kombinasi asam (biasanya dengan berat molekul
asam organik rendah) dan alkali; ini meninggalkan suatu kimia garam . leaveners kimia
digunakan dalam roti cepatdan kue , serta kue-kue dan berbagai aplikasi lain di mana fermentasi biologis yang
panjang tidak praktis atau tidak diinginkan. Karena keahlian kimia
diperlukan untuk membuat ragi kimia fungsional tanpa meninggalkan off-rasa dari
prekursor kimia yang terlibat, zat tersebut sering dicampur ke dalam kombinasi
premeasured untuk hasil yang maksimal. Biasanya ini disebut sebagai baking serbuk.
Agen leavening
Kimia meliputi baking powder, baking soda (sodium bicarbonate), monocalcium fosfat, natrium
aluminium fosfat (SALP), natrium asam pirofosfat (Sapp),
lain fosfat, amonium bikarbonat (tanduk rusa , tanduk garam ,
tukang roti amonia), bikarbonat kalium (potas), kalium bitartrate (cream of tartar), kalium karbonat (pearlash), dan hidrogen peroksida.
3.
Leaveners Lain
Uap dan udara digunakan sebagai leavening agen
ketika mereka memperluas pemanasan. Untuk mengambil keuntungan dari gaya
leavening, baking harus dilakukan pada suhu yang cukup tinggi untuk flash air
menjadi uap, dengan adonan yang mampu menahan uap ke dalam hingga ditetapkan. Efek
ini biasanya digunakan dalam popovers , puding Yorkshire , dan pada
tingkat yang lebih kecil di Tempura . Nitrous oksida digunakan sebagai
propelan dalam kaleng aerosol krim cambuk. kepadatan besar N2O
dilarutkan dalam krim pada tekanan tinggi. Ketika diusir dari kaleng,
oksida nitrous emulsi lolos langsung, menciptakan busa sementara dalam matriks
gemuk susu krim.
CONTOH LAIN AGEN LEAVENING
a. Baking Soda
Baking
soda juga dikenal sebagai natrium bikarbonat atau NaHCO3. Soda kue yang
digunakan untuk pengujian ini adalah Lengan dan merek Hammer, dibeli di toko
bahan makanan lokal.
b. Baking Powder
Baking
powder adalah kombinasi dari baking soda dan asam bubuk. Untuk pengujian
ini, Davis bertindak baking powder-ganda digunakan, yang dibeli dari toko bahan
makanan lokal. Ini berisi tepung maizena sebagai filler, natrium
bikarbonat, fosfat kalsium, dan aluminium sulfat natrium. Kalsium fosfat
Ca(H2PO4)2, dan natrium aluminium sulfat NaAl(SO4)2.
c. Roti Amonia
Amonia
roti adalah amonium karbonat atau (NH4)2CO3. Ini adalah zat
beracun berbau menakjubkan. tukang roti 'amonia itu dibeli dari King
Arthur Flour , sebuah mail order baking perusahaan pemasok. Hal ini
diproduksi oleh Minyak Lorann.
d. Kalium Bikarbonat
Bikarbonat
Kalium merupakan salah satu zat yang dikenal sebagai garam abu. Ini, serta kalium
karbonat, juga dikenal sebagai abu mutiara. Hal ini KHCO3. K bikarbonat
digunakan dalam tes ini dibeli di sebuah rumah toko pasokan pembuatan bir. Hal ini
diproduksi oleh Crosby dan Baker, Ltd
tickening agent adalah
zat pengental, di dalam dunia kuliner khususnya pastry dan bakery,
pengertian tickening agent adalah zat atau bahan yang digunakan untuk
mengentalkan masakan, baik itu sauce, soup, atau cream.
jenis
thickening agent atau zat pengental
inilah beberapa jenis
bahan baku yang biasa digunakan untuk pengental makanan yang manis
telur
telur biasa digunakan
sebagai pengental dalam proses pembuatan sauce, biasanya pastry cream.
maizena
maizena biasa digunakan
sebagai pengental dalam pembuatan aneka sauce, biasanya sause yang berasa manis
selalu menggunakan maizena sebagai pengental
agar-agar
sudah jelas dan pasti,
agar agar digunakan untuk mengentalkan cairan dalam proses pembuatan jelly dan
pudding.
gelatine
gelatine biasa digunakan
sebagai pengental dalam pembuatan mousse, misalnya chocolate mousse, strawberry
mouse dan mousse lainnya
bread crumb
bread crumb atau tepung
panir biasa digunakan untuk mengentalkan buah-buahan yang dimasak, sehingga air
dari buah diserap oleh bread crumb, misalnya pada proses pembuatan apple pie
atau blackforrest
kentang
kentang biasa
digunakan untuk campuran dalam pembuatan cream
soup.
jenis
thickening agent atau zat pengental
berikut adalah istilah
pengental yang sering digunakan dalam product kitchen atau asin
1. roux
macam dan jenis thickening
agent atau zat pengental - roux
adalah istilah bahan pengental atau thickening agent yang terbuat dari campuran butter atau mentega dengan tepung yang dimasak terlebih dahulu kemudian di tambahkan cairan, susu, atau cream sedikit demi sedikit sampai pada titik kekentalan yang kita inginkan.
roux biasa digunakan dalam pembuatan sauce, cream ataupun sup, contohnya ragout, mushroom crean soup, zuppa zupa soup dan product lainnya
kunci utama pembuatan roux yang paling tepat adalah pastikan rasa tepung benar-benar hilang, bila masih terasa tepung maka dapat dipastikan product tersebut belum matang. macam dan jenis thickening agent atau zat pengental
adalah istilah bahan pengental atau thickening agent yang terbuat dari campuran butter atau mentega dengan tepung yang dimasak terlebih dahulu kemudian di tambahkan cairan, susu, atau cream sedikit demi sedikit sampai pada titik kekentalan yang kita inginkan.
roux biasa digunakan dalam pembuatan sauce, cream ataupun sup, contohnya ragout, mushroom crean soup, zuppa zupa soup dan product lainnya
kunci utama pembuatan roux yang paling tepat adalah pastikan rasa tepung benar-benar hilang, bila masih terasa tepung maka dapat dipastikan product tersebut belum matang. macam dan jenis thickening agent atau zat pengental
2. beurre manie
beure manie adalah istilah
bahan pengental atau thickening agent yang terbuat dari campuran butter atau
mentega dengan tepung tanpa dimasak terlebih dahulu, dengan catatan butternya
harus benar benar soft, kemudian dibentuk bola bola kecil, yang siap dimasukan
kedalam soup yang telah panas. macam dan jenis thickening agent atau zat
pengental
3. slurry
hampir sama dengan roux,
han
ya saja slurry menggunakan air sebagai pengganti butter. biasa digunakan di
tengah tengah proses pembuatan soup, supaya rasa tepung hilang dengan
sendirinya.
4. jayzee
jayzee adalah campuran
antara tepung pati dengan air, baik itu pati jagung atau maizena, sagu, ataupun
tapioka. biasa digunakan dalan chinese cuisine yang berfungsi untuk
mengentalkan berbagai jenis tumisan yang dimasak dengan api yang besar.
Langganan:
Postingan (Atom)
-
1. BOILED EGG Boiled egg adalah telur rebus, yang direbus dalam air mendidih dalam jangka wa...
-
Equipment Salamander Fungsi: Untuk memanggang makanan dalam ruangan Terbuat Dari : Stainless Steel Cara membersihkan : Mengela...
-
Equipment Salamander Fungsi: Untuk memanggang makanan dalam ruangan Terbuat Dari : Stainless Steel Cara membersihkan : Mengela...